Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Find us on facebook

Popular Posts

Standarisasi Perkabelan

Diposting oleh Unknown

Standarisai Pengkabelan




Standar Pengkabelan Dengan Konektor RJ-45
1. EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional
pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4
twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua
standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan
standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.

2. Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih
orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan
EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru,
hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar
hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain
diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
3. Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk
menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih
orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan
elektris dalam protokol high-speed-LAN.
4. Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk
menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih
orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan
elektris dalam protokol high-speed-LAN.
5. Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two
pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya
ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11
bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya
jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
6. Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over
Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP,
wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan
perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power
secara terpisah.
Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair
tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung
penggunaan hardware selain PC dalam jaringan. Ingat, internet tidak
hanya berisi PC.


Sumber : https://ba3h4q1.wordpress.com/2008/10/23/standar-pengkabelan/https://ba3h4q1.wordpress.com/2008/10/23/standar-pengkabelan/gygghhttp://imchunkz.blogspot.co.id/2015/12/standar-pengkabelan-utp.htmltthttp://imchunkz.blogspot.co.id/2015/12/standar-pengkabelan-utp.htmlp://imchunkz.blogspot.co.id/2015/12/standar-pengkabelan-utp.html

Profil SMK Negeri 1 Samarinda

Diposting oleh Unknown

SMK 1 Samarinda

Assalamualakum Wr.Wb Salam sejahtera bagi kita semua. Kali Ini saya akan memperkenalkan sekolah tercinta saya yang terletak di JL. Pahlawan yaitu SMK Negeri 1 Samarinda. Berikut  adalah Profil dari SMK 1 Samarinda


SMK Negeri 1 Samarinda Terletak  di JL. Pahlawan No.4  Samarinda. Sekolah yang memiliki siswa lebih kurang dari 1500 an dan Guru 70 an ini dipimpin Oleh Kepala Sekolah Drs.Suharso Sudarsono. Sekolah ini berdiri  pada tanggal 1 Desember 1964 dan hanya bernama SMEA. Sekolah Ini merupakan sekolah ternama dan berprestasi di Samarinda.Sekolah ini memiliki 6 Kejuruan yaitu: Akuntansi , Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Usaha Perjalanan Wisata, Multimedia  dan Teknik Komputer dan Jaringan.Sekolah ini memiliki Visi dan Misi Sebagai berikut :

Visi dan Misi SMK Negeri 1 Samarinda

Visi :

Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan yang unggul bertaraf internasional, lulusannya terampil, berjiwa entrepreneur dan bertaqwa

Misi :

  1. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan kurikulum yang bertaraf internasional

  2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tuntunan dunia kerja

  3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang mengapresiasikan pengembangan lingkungan dan imtaq

     

     Sekolah Yang ternama ini  memiliki ekskul yang bagus yaitu diantaranya:

    Pramuka

    Brigade Siswa (Paskibra)

    Palang Merah Remaja (PMR)

    Olahraga (Bola Voli, Bola Basket, Futsal, Bulu Tangkis)

    Teater Melati, dan

    Modern Dance

    Walaupun sudah tua yaitu berumur 51 .Sekolah ini masih Prestasi yang didapat pun banyak sekali yaitu diantaranya :

    Prestasi Guru

    • Juara 2 GuruTeladan/Berprestasi Tingkat Provinsi tahun 2013 an. Noor Aidawati M,Pd.

    • Juara 2 GuruTeladan/Berprestasi Tingkat Provinsi tahun 2014 an. Anda Supanda M,Pd.

    • Juara 1 GuruTeladan/Berprestasi Tingkat Provinsi tahun 2015 an. Muhammad Yahya, M. Kom

    Prestasi Ekskul

      Juara 1 Jalan Gerak tingkat provinsi Putri 2015

      Juara 2 Jalan Gerak tingkat provinsi Putra 2015

      Juara 1  Futsal Pada Ultah SMK 1 samrinda 2015 Tingkat Provinsi

     Juara 1 dan 3 Basket Smakensa Cup 2016 Tingkat Se Samarinda

    Juara 1 Pidato Bahasa inggris 2016 Oleh Anissa Sukma Wardani Tingkat Provinsi


 Sarana Dan Prasarana :

 

Saran Kelas:

Akuntasi terdiri dari 3 kelas 
Administrasi Perkantoran terdiri dari 2
Pemasaran terdiri dari 2 kelas 
Usaha Perjalanan Wisata terdiri dar 2
Multimedia maupun Teknik Komputer dan Jaringan terdiri dari 1 kelas


Sarana Sekolah :

Lab Komputer Yang super canggih
Lab TKJ yang Lengkap 
Wc yang bersih
Workshop yang Lengkap
Kantin yang banyak berbagai makanan dan minuman
Ruang TU yang bagus
Ruang Guru
Perpustakaan Yang Lengkap
Ruang OSIS
Masjid
Lab Bahasa 
Lab Pemasaran
Lab Radio
DLL


Sekian Dan Terima Kasih Kurang Lebih nya Mohon Maaf Wassalamualaikum Wr. Wb




Baca Selengkapnya

Ip Address

Diposting oleh Unknown



 Cari Pembagian kelas Ip addres apa perbedaan dan penulisannya

Format Penulisan IP Address
      IP address terdiri dari bilangan biner  32 bit  yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap  8  bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

Jadi IP address ini mempunyai range dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap  bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet  IP address. Contoh hubungan  suatu IP address dalam format biner dan desimal :
  1. IP Adders dibagi sesuai dengan kelas kelas IP Adders. Dasar pertimbangan Pembagian IP Adders ke dalam kelas kelas adalah untuk memudahkan pengguna pendaftaran IP Adders ke pengguna jaringan komputer / internet. IP Adders ini dibagi dalam 5 kelas yaitu : kelas A, kelas B Kelas  C, kelas D dan kelas E.
    Perbedaan dari masing masing kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya masing masing. Kelas  A dipakai oleh sedikit jaringan namun jaringan ini memiliki anggota yang besar. Kelas B dipakai untuk jaringan sedang dan besar kelas ini mempunyai banyak jaringan dan juga memiliki anggota yang besar hingga ribuan. Kelas C dipakai oleh banyak jaringan namun, anggota masing masing jaringan sedikit. Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam pengenggunaan normal, kelas D dipergunakan dalam jaringan multicasting dan kelas E untuk keperluan Eksperimental.
    Pemabagian kelas kelas IP Adders didasarkan dua hal network ID dan host ID  dari suatu IP Addres.  Setiap IP Addres meruapakan pasangan sebuah network ID dan sebuah host ID. Network ID ialah bagian IP Addres yang digunakan untuk menujukkan temapat komputer ini berada, sedangkan host ID merupakan bagian dari IP Addres yang digunakan untuk menunjukan workstation, server, router dan semua TCP?IP lainnya dalam jaringan tersebut dalam jaringan host ID harus unik.Format Yang digunakan 5 Kelas sebagai berikut:
    Kelas A Bit pertama address kelas A adalah 0 dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host 24 bit. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, jadi byte pertama IP address kelas A memiliki range dari 0-127, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx. Tiap network dapat menampung sekitar 16 juta (256^3) host. IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). IP address ini digambarkan pada gambar sebagai berikut:


    Formatnya :
    Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
    • Bit pertama : 0
    • Panjang Network ID : 8 bit
    • Panjang Host ID : 24 bit
    • Byte pertama : 0 – 127
    • Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
    • Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
    Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
    Kelas B
    Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada computer memilii IP address 192.168.26.161, network ID 192.168 dan host ID 26.161. pada IP address kelas B ini memiliki range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx yakni berjumlah 65.255 netwrok dan jumlah host tiap network 256^2 host atau sekitar 65 ribu host

    Formatnya:
    • Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
    • 2 bit pertama : 10
    • Panjang Network ID : 16 bit
    • Panjang Host ID : 16 bit
    • Byte pertama : 128 – 191
    • Jumlah : 16.384 kelas B
    • Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
    • Jumlah IP : 65.535 IP address pada tiap kelas B
    Kelas C
    Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host.

    Formatnya:
    • Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
    • 3 bit pertama : 110
    • Panjang Network ID : 24 bit
    • Panjang Host ID : 8 bit
    • Byte pertama : 192 – 223
    • Jumlah : 2.097.152 kelas C
    • Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
    • Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C

    Kelas D
    Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. Jika 4 bit pertama adalah 1110, sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multitasking tidak dikenal network ID dan Host ID. IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone
    Formatnya:
    • 4 Bit Pertama : 1110
    • Byte Inisial : 224 – 247

    Kelas E
    Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini. IP address E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertama berkisar antara 248-255
    Formatnya:
    • 4 Bit Pertama : 1111
    • Byte Inisial : 248 – 255
    Sebagai tambahan dikenal juga istilah network prefix yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan. Penulisan network prefix adalah denga tanda slash yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix dalam bit.misal untuk menunjuk satu network kelas B 192.168.xxx.xxx digunakan penulisan 192.168/16 angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B


      Definisi dari net id / network addres,broadcast adderes , multicast address

    Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 192.168.9.35. Tanpa menggunakan subnet (akan diterangkan kemudian), network address dari hostini adalah 192.168.0.0. Address ini didapat  dengan membuat seluruh bit  host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Berguna untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet.
    Broadcast Address. Address ini dipakai untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh  host yang ada pada suatu  network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari  host yang akan dituju oleh datagram tersebut. setiap  host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.  Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit  host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcast  addressnya adalah 192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255. Jenis informasi yang dibroadcast  biasanya adalah informasi routing.
    Multicast Address. Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar  host, yang menggunakan datagram-datagram  unicast. Struktur kelas multicast address dapat dilihat pada Gambar berikut.
    Untuk keperluan  multicast, sejumlah IP Address dialokasikan sebagai multicast  address. Jika struktur IP Address mengikuti bentuk 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk  desimal 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255) maka IP Address merupakan multicast  address. Alokasi ini dutinjuk untuk keperluan group bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C.

    Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID

    Berikut adalah aturan-aturan dasar  dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan :
    • Network ID tidak bisa sama dengan 127. Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
    • Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255. Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.
    • Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0. IP address dengan host ID 0 diartikan  sebagai alamat network. alamat network digumakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host.
    • Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang dimiliki host ID yang sama.

    Sumber:

     http://isengthok.blogspot.co.id/2013/04/pembagian-kelas-ip-address.html
    http://myhafiezers.blogspot.co.id/2012/08/kelas-ip-addres-komputer-jaringan.html
     https://bintinurulqomariyah.wordpress.com/2012/03/23/ip-address-dan-subnetting/